5 Kesalahan yang Sering Dibuat oleh Pemula dalam Membeli Lukisan

Di tulis oleh: riezky
Halo Artiknesian! Apakah kamu berniat membeli lukisan baru? Apakah kamu ingin mengisi ruang kosong yang ada di dinding rumahmu dengan lukisan? Membeli lukisan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, namun bagi kebanyakan pemula, perjalanan dalam membeli karya seni tidaklah selalu mulus dan tidak jarang hal itu berujung pada keputusan yang salah. Di artikel ini, tim Artiknesia sudah merangkum beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula dalam membeli lukisan dan bagaimana cara menghindarinya.
1. Terburu-buru membuat Keputusan
Ketika seseorang ingin membeli sebuah lukisan – terlepas apakah mereka pemula ataupun seorang penikmat karya seni yang sering membeli lukisan – jatuh cinta pada pandangan pertama merupakan kesalahan yang seringkali dilakukan oleh kebanyakan orang. Tentu, beberapa lukisan memiliki power dan aura yang begitu kuat sehingga menarik perhatianmu dari lukisan lainnya, namun membuat keputusan yang singkat biasanya berujung pada penyesalan ketika kamu pulang dan melihat bahwa lukisan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan.
Pada pameran seni – yang biasanya transaksi lukisan dan karya seni terjadi dalam tempo waktu yang cepat – seorang pembeli yang bijak tidak seharusnya tergesa-gesa ketika mereka melihat sebuah karya seni. Beberapa galeris terkadang terasa sedikit menekan karena mereka menghindari banyaknya lukisan atau karya seni yang tidak bertuan setelah pameran usai, namun jangan jadikan hal ini alasan untuk kamu membawa pulang karya seni yang akan kamu sesali nanti. Jelajahi karya lain dan kembali pada karya yang menarik perhatianmu itu beberapa kali, resap semua detail dan pahami karya tersebut secara menyeluruh. Ingatlah bahwa semua perjalanan dalam membeli karya seni akan berlabuh pada sebuah karya yang secara sempurna beresonansi dengan hati dan jiwamu. Tarik nafas, resapi karyanya, dan biarkan intuisi dan hatimu membawamu kepada karya seni yang 100% dirimu.
2. Tidak menghiraukan asal-usul karya
Sandro Botticelli
Birth of Venus, 1485-1486
Ketika kamu pergi ke Pasar Seni dengan tujuan membeli lukisan, kamu akan familiar dengan istilah ‘Provenance’ atau ‘asal-usul’ dalam Bahasa Indonesia. Provenance adalah informasi penting yang bisa kamu dapat untuk mengetahui dan memverifikasi keaslian lukisan atau karya. Informasi tersebut mencakup Seniman atau pencipta karya, pemilik sebelumnya, tanggal atau periode penjualan – atau peralihan kepemilikan – dan dokumentasi atau sertifikat tambahan yang relevan dengan karya seni seperti faktur pembelian, surat keterangan dari galeri sebelumnya atau rumah lelang.
Sebagai pembeli baru, kebanyakan orang biasanya lupa untuk menanyakan Provenance dari lukisan yang hendak dibeli, atau mungkin kebanyakan tidak tahu tentang hal itu. Provenance atau asal-usul itu krusial, hal ini bisa menghindari kita dari membeli lukisan curian atau kemungkinan mendapatkan lukisan dengan histori penjualan yang buruk. Di dunia sekarang yang serba online, membeli karya seni secara daring pastinya terasa lebih efektif dibanding melihat secara langsung ke galeri atau pasar seni. Namun, Langkah ini seringkali membuat kita terlupa untuk menanyakan informasi yang tepat dan akurat. Sebagai seorang pembeli baru, kita harus senantiasa teliti dan selalu luangkan waktu untuk membaca informasi dengan jelas dan akurat. Ketika melakukan transaksi secara online, pembeli juga sebaiknya mengunjungi situs dan marketplace yang terpercaya seperti Artiknesia.
3. Mengabaikan riset terhadap karya
Chris Ofili
No Woman No Cry, 1998
Pasti kamu merasa bosan dan lelah karena diingatkan terus-menerus untuk meriset apa yang ingin kamu beli. Namun apakah kamu betul-betul ingin membeli lukisan yang hanya kamu cintai setengah hati? Riset itu hal yang penting dalam membeli lukisan. Sebagai seorang calon kolektor atau penikmat seni yang baik, meluangkan waktu untuk mengenal lebih dalam calon lukisanmu sebelum kamu memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu atap terdengar masuk akal bukan?
Mulailah dari mengenal seniman yang menciptakan lukisan tersebut, bagaimana background dan latar belakang dari karya tersebut. Pastikan ceritanya mampu masuk dan beresonansi dengan alasanmu. Memahami penciptanya sama dengan memahami lukisannya. Jangan sampai lukisan yang kamu pajang dirumahmu ternyata memiliki pesan lain dari seniman yang berbanding terbalik dengan alasanmu dan aspirasimu.
4. Terpaku pada tren
Wassily Kandinsky
Composition X, 1939
Seni bersifat subjektif. Seni juga merupakan cerminan dari kepribadian dan jiwamu. Salah satu kesalahan terbesar yang sering dibuat oleh pemula dalam membeli lukisan adalah mendengarkan apa kata orang dan menaruh orang lain terlebih dahulu dibanding dirinya sendiri. Tidak ada salahnya dari mendengar apa kata orang atau mengikuti tren sosial yang ramai dibicarakan di media sosial, namun lukisan yang kamu pilih dan kamu beli seharusnya memiliki hubungan dan keterikatan yang erat dengan dirimu, bukan atas pemikiran orang lain. It should be about you.
Renungkanlah sebentar dan dengarkan kata hatimu sebelum membeli lukisan yang telah kamu pilih. ‘Apakah gaya-nya mencerminkan apa yang kamu suka?’, ‘Apakah lukisannya memiliki background atau menceritakan hal yang sama dengan pengalamanmu?’, Atau ‘Apakah perasaanmu bergejolak setiap memandang lukisan tersebut?’ Karena sesungguhnya, dengan memprioritaskan dirimu terlebih dahulu, kamu akan mendapatkan koleksi seni yang menggambarkan dirimu dan melengkapi estetika-mu.
5. Malu-malu dalam bertanya
Masalah lain yang selalu menjadi masalah dalam proses membeli lukisan pada pemula yaitu tidak berani bertanya secara detail, baik kepada senimannya langsung ataupun kepada galeris atau orang yang menjual lukisan tersebut. Bertanya itu hal yang wajib. Ya tentu, dengarkan kata hati dan intuisimu, tapi lengkapi informasi tersebut dengan bertanya kepada penjual tentang histori atau detail dari lukisan yang akan kamu beli. Hindari terjebak dalam pengalaman pahit membeli lukisan palsu atau lukisan ilegal. Jangan takut terdengar bodoh, tanyakan apapun yang ingin kamu ketahui tentang lukisan tersebut. Penjual yang baik, meskipun via online, akan memberikan jawaban yang menyeluruh dan detail dari pertanyaan-pertanyaanmu.
Sebagai kesimpulan, membeli sebuah karya seni adalah tentang menemukan karya-karya yang kamu suka. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum diatas, dapat dipastikan bahwa setiap karya yang kamu pilih akan membawa kebahagiaan dan inspirasi bagimu.
Kenapa hal se-simple ini pun menjadi sangat penting? Semua karya seni yang kamu pilih dan kamu bawa pulang tidak hanya berfungsi untuk estetika semata, namun juga sebagai media yang menceritakan tentangmu dan cara pandangmu yang unik bagi dirimu sendiri. Tidak hanya membeli dan mengumpulkan semata; namun ini tentang bagaimana dirimu menikmati setiap karya seni yang kamu bawa masuk ke duniamu.