Ditulis Oleh
Ketika Lukisan Bicara: ‘i am here’ dan Suara Buruh Migran di Kanvas
Published at Oct 19, 2025 14.19 by ical
Siapa bilang seni cuma soal estetika? Lewat satu karya yang sederhana tapi penuh makna, seniman muda Muhammad Shodik berhasil membawa perhatian publik ke isu buruh migran — yang sering terlihat tapi jarang benar-benar didengarkan. Karyanya berjudul “i am here” bukan sekadar lukisan, melainkan pesan emosional tentang “ada tapi tak terlihat”, hadir tapi jauh dari rumah.
Luka yang Tenang: Cerita di Balik Karya ‘i am here’
Lukisan ini terinspirasi dari sosok ayah Shodik yang pernah menjadi buruh migran di Malaysia. Alih-alih menampilkan sisi depan lukisan, Shodik justru menampilkan bagian belakang kanvas. Ini bukan hal biasa — karena biasanya bagian belakang tersembunyi, seperti kehidupan para pekerja migran yang sangat terasa dampaknya, tapi jarang muncul di depan kamera atau panggung publik.
Di bagian belakang itu, Shodik menempelkan potongan identitas, memori, dan jejak perjalanan kerja sang ayah. Secara simbolis, ini menggambarkan beban, jarak, dan perpisahan yang dialami para pekerja migran yang sering tidak terlihat oleh keluarga maupun masyarakat.
Buruh Migran Itu Siapa Sih?
Untuk pembaca pemula, definisinya gampang, Buruh migran adalah orang yang bekerja di luar negeri untuk mencari nafkah, biasanya karena faktor ekonomi dan kurangnya lapangan kerja di daerah asal. Mereka bisa bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia), pekerja pabrik, pekerja domestik (asisten rumah tangga), sopir, perawat lansia, dan lain-lain.
Jadi, buruh migran bukan sekadar “perantau”, tapi pekerja yang meninggalkan tanah air demi bertahan hidup atau menghidupi keluarga.
Apa Saja Masalah yang Dihadapi Buruh Migran?
Masalah utamanya cukup kompleks. Beberapa yang paling sering terjadi adalah:
1. Jarak & kerinduan keluarga
Banyak yang bertahun-tahun tidak bertemu anak atau pasangan.
2. Hak kerja tidak terlindungi
Masih ada kasus gaji tidak dibayar, jam kerja terlalu panjang, hingga perlakuan tidak adil.
3. Kekerasan & eksploitasi
Terutama pada pekerja domestik, karena mereka bekerja di ruang privat.
4. Legalitas & dokumen
Banyak buruh migran berangkat dengan dokumen tidak lengkap, sehingga rentan masalah hukum.
5. Tekanan emosional
Hidup sendirian di negara asing = stres, kesepian, dan rasa tidak dihargai.
Dari sini terlihat bahwa migrasi bukan hanya persoalan ekonomi, tapi juga emosi dan identitas.
Kenapa Mereka Memilih Bekerja ke Luar Negeri?
Sebagian besar buruh migran bekerja ke luar negeri karena alasan ekonomi. Gaji di negara tujuan biasanya jauh lebih tinggi dibandingkan di kampung halaman. Selain itu, lapangan kerja di desa atau kota kecil sering terbatas, sehingga bekerja di luar negeri terasa lebih menjanjikan.
Banyak dari mereka ingin memperbaiki kesejahteraan keluarga, membangun rumah, membiayai sekolah anak, atau menabung untuk masa depan. Ada juga faktor lingkungan, seperti mengikuti jejak teman atau kerabat yang sudah lebih dulu bekerja di luar negeri.
Jadi, pada dasarnya pekerja migran memilih merantau karena kebutuhan hidup yang mendesak dan harapan akan kehidupan yang lebih baik.
Bagaimana Seni Bisa Menyuarakan Isu Sosial?
Inilah yang membuat karya Shodik terasa kuat: ia tidak berkampanye lewat poster atau pidato, tapi lewat visual yang mengundang perasaan. Seni punya kemampuan untuk:
- 1. membuat orang berhenti sejenak dan merasakan
2. menghubungkan pengalaman pribadi dengan empati kolektif
3. menyampaikan isu berat dengan cara halus dan manusiawi
4. merawat memori dan pengalaman kelompok yang jarang dipotret
Buat pelajar atau seniman pemula, karya ini adalah contoh nyata bahwa seni tidak harus rumit — yang
penting jujur dan punya makna.
Inspirasi untuk Pelajar dan Seniman Muda
Kamu tidak perlu punya pengalaman besar untuk berkarya. Kisah keluarga, kampung halaman, atau hal-hal sederhana di sekitar kita bisa menjadi sumber ide yang kuat jika disampaikan dengan jujur dan penuh empati.
Karya “i am here” mengingatkan bahwa seni bukan hanya soal teknik, tapi tentang keberanian menyuarakan sesuatu yang sering tak terlihat. Melalui seni, pengalaman buruh migran yang penuh pengorbanan bisa hadir dan dipahami oleh lebih banyak orang.
Dari satu kanvas, lahirlah kesadaran bahwa di balik perjuangan mereka, ada cerita, rindu, dan harapan yang patut dihargai.
Keywords : isu buruh migran, seni kontemporer Indonesia, lukisan i am here, Muhammad Shodik, buruh migran Indonesia, seni dan isu sosial, seni sebagai media ekspresi, karya seni bertema sosial