Ditulis Oleh
Toilet Emas Karya Maurizio Cattelan Akan Dilelang di New York: Satire, Kontroversi, dan Makna di Balik Karya Seni Super Mewah
Published at Nov 05, 2025 09.11 by ical
Siapa bilang toilet cuma alat mandi biasa? Di dunia seni kontemporer, benda sehari-hari bisa berubah jadi mahakarya yang mengguncang dunia, bahkan ke lantai lelang paling prestisius! Fenomena paling segar adalah akan dilelangnya toilet emas Maurizio Cattelan—sebuah toilet fungsional seberat hampir 100 kilogram, terbuat dari emas 18 karat, dengan nilai awal lelang yang bikin melongo.
Apa Itu Toilet Emas Maurizio Cattelan?
Karya ini berjudul America dan dibuat oleh seniman Italia, Maurizio Cattelan, pada 2016. Ini bukan sekadar patung atau replika: toilet ini benar-benar bisa dipakai. Materialnya? Emas murni 18 karat, total berat hampir 100 kilogram. Cattelan sendiri dikenal suka bermain dengan seni provokatif, sering menciptakan karya yang menantang definisi “seni mulia” dan “seni konyol.”
Pertama kali dipamerkan di Guggenheim Museum, New York, toilet ini membuat pengunjung benar-benar bisa “menikmati kemewahan” secara literal, karena toilet ini tersedia untuk umum layaknya fasilitas publik (tentu, dijaga super ketat). America pun dikenal luas bukan hanya sebagai karya seni tapi juga sebagai simbol parodi atas kemewahan dan konsumerisme.
Nilai Satire & Kritik Sosial
Jangan salah paham, toilet ini bukan cuma soal kemewahan. Cattelan menyisipkan kritik sosial yang tajam pada dunia seni dan masyarakat modern. Toilet, sebagai lambang kebutuhan dasar manusia, dielu-elukan dalam balutan emas: apa artinya kalau bukan ironi tentang kekayaan, ketimpangan sosial, hingga absurditas pasar seni kontemporer ? Judul “America” juga mengundang tafsir soal kemewahan, “impian Amerika,” dan peran kapitalisme.
Cattelan ingin audiens bertanya: “Mengapa kita memberi nilai setinggi ini pada benda sehari-hari hanya karena balutan logam mulia?” Pesannya jelas: seni bisa hadir di mana saja, bahkan di toilet, dan kadang mengganggu cara kita berpikir tentang prestise dan nilai.
Lelang Sotheby’s di New York
Pada akhir Oktober 2025, rumah lelang Sotheby’s New York bakal menjadi panggung utama karya ini. Harga awal lelang disebutkan mencapai $10 juta (sekitar Rp160 miliar). Sotheby’s sendiri memposisikan “America” sebagai salah satu karya seni paling ikonik dan kontroversial dalam sejarah lelang, setara dengan karya seni ultra-elit lain.
Uniknya, sebelum lelang, toilet ini akan dipajang di ruang pamer museum dan publik tetap boleh melihat—bahkan mungkin “mencicipi pengalaman” asalkan sesuai aturan keamanan. Inilah yang membedakan karya seni Cattelan dari benda mewah biasa: apresiasinya tak cuma visual, tapi juga pengalaman langsung.
Kontroversi dan Reaksi Publik
“Toilet emas Maurizio Cattelan” bukan pertama kalinya jadi sorotan dunia. Pada 2019, toilet ini pernah dipajang di Blenheim Palace, Inggris—tak lama berselang, toilet ini dicuri dan hingga kini belum ditemukan. Kejadian itu menambah lapisan dramatis pada narasi karya, menggaungkan perdebatan soal keamanan, etika apresiasi, hingga sejauh mana seni dimanfaatkan demi sensasi.
Cattelan sendiri terkenal sebagai seniman penuh kejenakaan. Sebelumnya, ia menarik perhatian lewat karya pisang yang ditempel lakban di dinding dan dijual jutaan dolar, membuktikan bahwa ide “gila” bisa jadi komoditas seni yang viral dan laris.
Makna di Dunia Seni Kontemporer
Toilet emas ini membawa wacana baru bagi dunia seni global. Karya Cattelan menantang persepsi tentang nilai, status sosial, dan makna benda seni. Apakah seni itu dinikmati karena idenya, materialnya, atau justru kekuatan heboh di baliknya? Dengan lelang di Sotheby’s yang penuh gengsi, masyarakat diajak memikirkan ulang konsep prestise—apakah memang harga tinggi selalu berarti “seni tinggi” ?
Hal menarik lainnya, Sotheby’s, sebagai rumah lelang global, menjadi penentu sah nilai historis dan investasi seni kontemporer. Keberadaan “America” di sana membuktikan seni generasi baru bisa lahir dari benda sehari-hari yang diubah menjadi objek pemikiran, dialog sosial, dan bahkan alat provokasi budaya.
“Toilet emas Maurizio Cattelan” bukan sekadar karya nyeleneh, tapi penanda zaman di mana seni, satire, dan kekayaan bisa melebur menjadi satu. Lelang di New York bukan hanya soal angka fantastis, tapi juga pengakuan bahwa seni kontemporer bisa—dan memang seharusnya—menantang cara pikir, status sosial, serta rasa kagum kita. Apakah Anda siap, mungkin suatu hari, duduk di atas karya seni termahal dunia?